
Adegan 1: “Ibu dan Mie Instan”
Di sebuah rumah kecil yang terbuat dari papan kayu lapuk, suara gemeretak genteng bocor bersahutan dengan tangis seorang anak kecil.
“Ibu… lapar, Bu… semalam belum makan…”
“Sabar ya, Nak… ini Ibu lagi masak mie… setengah bungkus, kita bagi bertiga…”
Siti, seorang ibu muda dengan wajah letih dan rambut acak-acakan, mengaduk mie instan di atas kompor kecil. Anaknya Riko duduk lemas, dan suaminya, Ujang, sedang termenung di depan warung yang tutup permanen.
“Dulu warung kita laris, sekarang bangkrut… utang 12 juta… harus bayar akhir bulan. Tapi dari mana?” gumam Ujang, matanya basah.
Adegan 2: “Kubuka HP, Terpampang MPO76”
Malam itu, Ujang memegang HP tuanya. Tiba-tiba muncul notifikasi:
🟢 “Bonus login MPO76 telah diklaim. Coba peruntunganmu hari ini!”
Ia mendesah, hampir menutup aplikasi. Tapi hatinya berbisik:
“Kalau ini takdir, siapa tahu…”
Dengan modal sisa saldo Rp15.000, Ujang membuka game slot “Gates of Olympus”. Petir, warna-warni, dan suara lonceng memenuhi layar.
“MULTIPLIER x5000! JACKPOT!!!”
“SELAMAT! Anda memenangkan Rp92.500.000!”
Ujang: “ASTAGA!!! INI BENERAN?! MPO76 NGASIH KEMENANGAN?!?”
Ia terjatuh, HP-nya hampir lepas dari tangan. Siti berlari, melihat suaminya menangis tersungkur.
Siti: “Bang… kenapa Bang?! Jangan tinggalin kami Bang!”
Ujang: “BUKAN, BUKAN MAU MATI… AKU MENANG SITI!!! KITA KAYA!! MPO76 NGASIH JALAN!!!”
Adegan 3: “Seketika Dunia Berubah”
Keesokan harinya, Ujang dan Siti datang ke bank dengan membawa bukti transfer dari MPO76. Teller tertegun.
Teller: “Maaf Pak, ini asli? Wah… ini betul-betul masuk. Selamat ya, Pak…”
Ujang langsung membayar semua utang, membeli kembali warung mereka, bahkan membuatkan taman bermain untuk anak-anak kampung.
Warga: “Ujang bisa sukses, semua karena MPO76. Aplikasi itu bener-bener nyata!”
Adegan 4: “Tetangga yang Iri dan Rencana Jahat”
Namun, tidak semua bahagia. Tetangganya, Bu Ramlah, iri. Ia menyebarkan fitnah.
“Itu Ujang menang judi online… haram itu, haram!”
Desas-desus menyebar, hingga perangkat desa memanggil Ujang.
Pak RT: “Ujang, ini benar kamu menang dari aplikasi?”
Ujang: “Betul Pak… tapi saya nggak nipu siapa pun. Ini rezeki. Uang ini saya pakai bantu warga juga…”
Warga akhirnya bersatu membela Ujang. Bahkan Pak RT pun memeluknya.
“Maafkan saya, Jang. Kau sudah membuktikan, asal uang dipakai untuk kebaikan, itu jadi berkah.”
Adegan 5: “Akhir Bahagia di Atas Lantai Keramik Baru”
Tiga bulan kemudian, warung Ujang menjadi minimarket kecil. Siti mengajar anak-anak mengaji. Riko sekolah pakai sepatu baru.
“Terima kasih Tuhan… terima kasih MPO76…”
Ujang menatap langit, matanya berkaca-kaca.
“Kadang, keajaiban datang dari tempat yang tidak disangka. Termasuk dari sebuah aplikasi… yang ternyata membawa takdir baru.”
TAMAT.
Comments are closed